Konsep Pilihan Rasional Menurut James S. Coleman
Ayu Dwi Marintan
Prodi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Konsep Pilihan Rasional Menurut James S. Coleman
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada sebuah pilihan. Baik dalam hal pendidikan, pekerjaan, pasangan, dan banyak lagi. Lalu bagaimana Sosiologi menjelaskan situasi ini? Ada salah satu teori yang bisa membantu kita untuk memahami tentang "pilihan" tersebut, yakni teori pilihan rasional atau juga dikenal dengan Rational Choices Theory. James S. Coleman hadir, menjadi salah satu tokoh yang mempopulerkan teori pilihan rasional ini.
James S. Coleman merupakan Sosiolog Amerika yang lahir pada tahun 1926 dan meninggal pada 1995. Pendidikan doktoralnya yang mempengaruhi karir akademiknya diselesaikan di Columbia University tahun 1955. Dalam studi doktoralnya inilah, Coleman banyak bertemu dengan beberapa Sosiolog yang kemudian berpengaruh pada pemikirannya, antara lain Paul Lazarsfeld, Robert Merton, dan Seymour Martin Lipset.
Saya mengenal teori ini dari buku Rationality and Society karya James S. Coleman (1989). Dalam bukunya, Coleman menyebut teori ini dengan paradigma tindakan rasional. Coleman mencoba menjelaskan fenomena level makro melalui level mikro. Coleman menganalisis tindakan-tindakan individu, tindakan itu yang nantinya terakumulasi menjadi struktur sosial. Coleman menyebutkan ada dua unsur penting dalam pilihan rasional yaitu, aktor dan sumber daya. Aktor adalah individu/pelaku tindakan sosial. Sedangkan sumberdaya adalah hal-hal yang dilakukan aktor untuk mencapai pemenuhan kebutuhan. Teori ini menyatakan seseorang bertindak karena adanya hal-hal tertentu yang ingin dicapai.
Selanjutnya Coleman mengidentifikasi tiga unsur utama yang merupakan pilar modal sosial. Pertama, kewajiban dan harapan yang timbul dari rasa kepercayaan dalam lingkungan sosial. Kedua, pentingnya arus informasi yang lancar di dalam struktur sosial untuk mendorong berkembangnya kegiatan dalam masyarakat. Ketiga, adanya norma-norma yang harus ditaati dengan sanksi yang jelas dan efektif. Coleman memperkenalkan modal sosial
sebagai sarana konseptual untuk memahami orientasi teoritis tindakan sosial dengan mengaitkan komponen-komponen dari perspektif sosiologi dan ekonomi. Dengan cara demikian ia menggunakan prinsip-prinsip dalam ilmu ekonomi untuk menganalisis proses sosial. Coleman menyebutkan bahwa modal sosial, seperti halnya modal ekonomi, juga bersifat produktif. Tanpa adanya modal sosial
seseorang tidak akan bisa memperoleh keuntungan material dan mencapai keberhasilan lainnya secara optimal.
Contoh sederhana dari teori modal sosial. Saya mencontohkan sebuah desa yang kondisinya tidak tertata. Banyak jalan berlubang, sistem dreinasse buruk, dan kurangnya penghijauan lingkungan sehingga sering sekali banjir. Dengan adanya keluhan dari beberapa warga, akhirnya Kepala Desa melakukan musyawarah bersama untuk mengatasi hal tersebut, dengan bekerjasama dengan LKM, LPM, dan dibantu warga setempat. Mereka berencana untuk menambal jalan yang rusak, memperbaiki sistem dreinase, dan melakukan reboisasi. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemeliharaan dan perbaikan lingkungan agar kembali tertata. Dalam konteks inilah hubungan sosial mengandung potensi informasi atau kemampuan untuk menyediakan anggotanya dengan informasi yang berguna dalam proses maksimalisasi utilitas.
Referensi :
Coleman, J.S. Rationality and Society. 1989.
Coleman, J.S (2000). Social Capital in the Creation of Human Capital. In Knowledge and Social Capital. https://doi.org/10.1016/B978-0-7506-7222-1.50005-2
Komentar
Posting Komentar